Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Kesempatan untuk melihat bulan purnama kandas sudah. Selimut awan segera menjelang memupuskan harapan kedua anak kecil ini. Mereka sudah bersiap-siap tersenyum bersama melihat syahdunya langit malam itu. Sudah jarang sekali mereka bisa duduk berdua walau cuma melihat bulan bersama. Si Antari sudah menampakan wajah suntuknya dan penuh dengan goresan kekecewaan karena Bisma yang kini ada disampinya kemarin meninggalkannya ketika dia jatuh dari Sepeda.
Sumber:muslim-menjawab.com |
Antari tiba-tiba menanyakan hal yang cukup menarik kepada Bisma "Pernahkah kamu berfikir dari mana hujan turun?"